MICROSOFT

Penyerahan Sertifikat dari Microsoft pada kegiatan Skype-a-Thon live from Paris di SMKN 1 Gorontalo '4 APRIL 2019'

RUMAH BELAJAR PUSTEKKOM KEMDIKBUD

Implementasi Virtual Class di SMKN 1 Gorontalo - Agustus 2019

KKSI DIREKTORAT PSMK

Team Smart School SMKN 1 Gorontalo - November 2019

SELAMAT DATANG SAHABAT PEMBELAJAR

Selasa, 21 Maret 2017

BELAJAR EFEKTIF

belajar efektif


CARA BELAJAR EFEKTIF- Untuk menguasai semua ilmu pengetahuan, proses belajar memang sangat menentukan. Cara belajar efektif paling tepat sangat diperlukan, agar nantinya dapat memberikan hasil yang sangat maksimal. Apalagi bagi para pelajar, mahasiswa maupun semua orang yang sedang dalam proses belajar secara keseluruhan, metode belajar yang tepat sangat dibutuhkan, karena itu merupakan syarat utama untuk dapat meraih prestasi terbaik yang didambakan. Jadi, mulai sekarang, berusahalah untuk menerapkan belajar efektif dalam keseharian anda.
CARA BELAJAR EFEKTIF PALING TEPAT
Belajar efektif memang membutuhkan kedisiplinan dan ketekunan yang serius. Memang dalam segala hal keseriusan sangat menentukan. Buat apa kalau metode belajarnya sudah tepat, tetapi dijalani dengan semau gue. Keberhasilan seseorang di masa mendatang, terletak pada bagaimana dia menjalankan usahanya pada masa sekarang. Jadi sekali lagi, sebuah impian besar pasti mampu diwujudkan asalkan direncanakan dan dijalankan dengan penuh keseriusan dan tanggung jawab yang besar. Pada kesempayan kali ini, kami akan memberikan beberapa cara belajar efektif. Selengkapnya, silahkan anda simak dari SituSaja.
Berikut ini adalah CARA BELAJAR EFEKTIF paling tepat yang dapat anda terapkan :
1. Rangkumlah materi inti sehingga menjadi sebuah ringkasan. Dalam semua materi pelajaran, pasti ada materi pokok. Nah, incarlah ini dan ringkaslah sehingga memudahkan anda dalam memahami setiap detail pelajaran. Dengan begitu, anda mampu memagang kuat apa yang sebenarnya harus dikuasai.
2. Aktiflah. Jangan menunggu bapak atau ibu guru atau dosen mengajukan sebuah pertanyaan kepada anda.Mulai sekarang, mulailah bertindak aktif ketika sedang dalam proses belajar mengajar di kelas. Jangan pasif. Dengan begitu, hal-hal yang sekiranya benar-benar belum anda fahami mempunyai peluang lebih besar untuk langsung dijelaskan solusinya oleh para pengajar anda.
3. Belajar kelompok. Nah, cara yang satu ini juga banyak memberikan manfaat yang sangat besar bagi anda. Dengan menerapkan belajar bersama atau kelompok, nantinya akan bisa saling sharing dengan teman-teman yang lain mengenai pokok-pokok materi pelajaran yang mungkin sulit dipecahkan atau difahami.
4. Mengembangkan materi pelajaran. Bagi sebagian besar pelajar, hal ini masih sangat jarang dilakukan atau diterapkan. Padahal jika hal ini dilakukan dengan baik, dampaknya akan sangat terlihat. Carilah segala hal / pertanyaan yang belum ada dalam soal-soal latihan, dan nantinya bisa anda tanyakan langsung kepada para bapak/ibu guru yang mengajar pelajaran itu. Mulai sekarang, kembangkanlah materi sebanyak mungkin agar bisa lebih mendalami materi pelajaran.
5. Kedisiplinan. Nah, hal ini merupakan salah satu kunci berhasil atau tidaknya segala sesuatu. Tanpa adanya sebuah kedisiplinan, sepertinya mustahil untuk mencapai hasil yang maksimal. Aturlah belajar anda dan jalankanlah apa yang sudah anda rencanakan dengan disiplin tinggi.
6.Referensi. Untuk mendapatkan referensi pendukung, pada jaman sekarang tidaklah sulit. Perpusatakaan sekolah / kampus sudah tersedia dengan sangat lengkap. Kalau memang anda belum bisa menemukan referensi yang anda inginkan, anda masih bisa menjelajah internet dengan sangat leluasa. Hampir segala sesuatu tersedia di dunia maya. Gunakanlah teknologi internet ini untuk mendukung belajar anda.
Nah, mungkin itulah beberapa cara belajar efektif paling tepat yang dapat kami hadirkan pada kesempatan kali ini. Semoga saja apa yang sudah kami berikan ini bisa memberikan manfaat kepada anda. Janganlah mudah menyerah dalam menggapai impian. Contohlah sosok THOMAS ALFA EDISON yang pantang menyerah dalam meraih impiannya. Dan akhirnya, penemuannya berhasil menjadi tonggak terang benderangnya gelap malam di dunia ini.

Sabtu, 18 Maret 2017

Sholawat Penyejuk Qalbu



Keutamaan Sholawat dalam aktifitas hidup dan kehidupan

Sebagai sosok guru matematika, dengan usaha dan dedikasi yang maksimal dalam membangun dan membentuk peserta didik paripurna dalam hasil belajar  & berkarakter terpuji, adalah bentuk usaha & dedikasi mulia. Tentunya membutuhkan energi & power 'knowledge' dari sosok guru.

Sosok guru dalam melaksanakan serta mewujudkan 'usaha & dedikasi' mulia itu, snantiasa diuji dengan berbagai problematika pembelajaran,  hingga menuntut guru untuk menemukan solusinya.

Menemukan solusi untuk setumpuk Problematika 'pembelajaran' dan 'kehidupan umumnya', membutuhkan kesejukan qalbu.   Qalbu senantiasa sejuk, saat qalbu  melantunkan Sholawat...

Mari..., bersama lantunkan Sholawat melalui cuplikan video berikut


 

SERVICE LEARNING




PEMBELAJARAN BERBASIS  JASA LAYANAN (SERVICE LEARNING)




       A.     Pengertian
Pembelajaran berbasis jasa layanan merupakan salah satu bagian dari strategi pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning/ CTL) merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel, sehingga dapat diterapkan dari satu permasalahan atau konteks, ke permasalahan atau konteks lainnya.
Jadi dalam pembelajaran kontekstual, siswa diharapkan mampu memahami makna materi pelajaran yang diajarkan oleh guru, sehingga siswa memiliki ketrampilan yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata berkaitan dengan materi yang diajarkan tersebut. Kehidupan nyata siswa tersebut berkaitan  dengan kehidupan sosialnya, kehidupan pribadinya maupun kehidupan budaya dari lingkungan siswa tersebut.

Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelaaran efektif, yakni: konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiri), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment).

Jadi pembelajaran kontekstual menitik beratkan pada suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung lebih alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.
Salah satu bentuk nyata dari pembelajaran kontekstual ini dapat kita temui dalam pembelajaran berbasis jasa layanan, yakni menempatkan siswa di dalam konteks bermakna yang menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang sedang dipelajari.
Pembelajaran berbasis jasa layanan merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mengkombinasikan jasa layanan masyarakat dengan suatu struktur berbasis sekolah, guna merefleksikan jasa-layanan tersebut. Jadi menekankan hubungan antara pengalaman jasa-layanan dan pembelajaran akademis. Dengan kata lain, pendekatan ini menyajikan suatu penerapan praktis dari pengetahuan baru yang diperlukan dan berbagi keterampilan untuk memenuhi kebutuhan dalam masyarkat melalui proyek/tugas terstruktur dan kegiatan lainnya.

B.  Ciri-ciri
Seperti yang telah kita ketahui di atas, bahwa pembelajaran berbasis jasa layanan merupakan salah satu bentuk nyata dari pembelajaran kontekstual. Oleh karena itu, ciri-ciri pembelajaran berbasis jasa layanan harus sesuai dengan  ciri-ciri  pembelajaran  kontekstual. Ciri-ciri tersebut antara lain:

1.            Melakukan hubungan yang bermakna (making meaningful connections)
Keterkaitan yang mengarah pada makna adalah jantung dari pembelajaran dan pengajaran kontekstual. Ketika siswa dapat mengkaitkan isi dari mata pelajaran akademik, ilmu pengetahuan alam atau sejarah dengan pengalamannya mereka sendiri, berarti mereka menemukan makna, dan makna memberi mereka alasan untuk belajar. Mengkaitkan pembelajaran dengan kehidupan seseorang membuat proses belajar menjadi hidup dan keterkaitan inilah inti dari CTL

2.      Melakukan kegiatan-kegiatan yang berarti (doing significant works)
Pembelajaran ini menekankan bahwa semua proses pembelajaran  yang  dilakukan di dalam kelas harus punya arti  bagi siswa sehingga mereka  dapat mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan siswa.

3.      Belajar yang diatur sendiri (self-regulated Learning)
Pembelajaran yang  diatur sendiri, merupakan pembelajaran yang aktif, mandiri, melibatkan kegiatan  menghubungkan  masalah ilmu dengan kehidupan sehari-hari dengan cara-cara yang berarti bagi siswa. Pembelajaran yang diatur siswa sendiri, memberi kebebasan kepada siswa menggunakan gaya belajarnya sendiri.

4.      Bekerjasama (collaborating)
Siswa  dapat bekerja  sama.  Guru membantu siswa bekerja secara efektif  dalam kelompok, membantu siswa bekerja secara efektif  dalam kelompok, membantu mereka memahami bagaimana mereka saling mempengaruhi dan saling berkomunikasi.

5.      Berpikir kritis dan kreatif (critical dan creative thinking)
Pembelajaran kontekstual membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir tahap tinggi, berpikir kritis dan berpikir kreatif. Berpikir kritis adalah suatu kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan masalah, menarik keputusan, memberi keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah. Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian serta ketajaman pemahaman dalam mengembangkan sesuatu

6.      Mengasuh atau memelihara pribadi siswa (nuturing the individual)
Dalam pembelajaran kontekstual siswa bukan hanya mengembangkan kemampuan-kemampuan intelektual dan keterampilan, tetapi juga aspek-aspek kepribadian: integritas pribadi, sikap, minat, tanggung jawab, disiplin, motif berprestasi, dan sebagainya. Guru dalam pembelajaran kontekstual juga berperan sebagai konselor dan mentor. Tugas dan kegiatan yang akan dilakukan siswa harus sesuai dengan minat, kebutuhan dan kemampuannya.

7.      Mencapai standar yang tinggi (reaching high standards)
Pembelajaran kontekstual diarahkan agar siswa berkembang secara optimal, mencapai keunggulan (excellent). Tiap siswa bisa mencapai keunggulan, asalkan dia dibantu oleh gurunya dalam menemukan potensi dan kekuatannya.

8.      Menggunakan penilaian yang autentik (using authentic assessment)
Penilaian autentik menantang para siswa untuk menerapkan informasi dan keterampilan akademik baru dalam situasi nayata untuk tujuan tertentu. Penilaian autentik merupakan antitesis dari ujian standar, penilaian autentik memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka sambil mempertunjukkan apa yang sudah mereka pelajari.

Penjelasan-penjelasan di atas  merupakan ciri-ciri pembelajaran kontekstual, dari ciri-ciri tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran  berbasis jasa layanan mengandung ciri bahwa:
1.   Melakukan  hubungan  yang  bermakna, hal ini diwujudkan  dengan kerjasama kelompok yang dilakukan dalam menyelesaikan tugas terstruktur.
2.      Bekerja sama guna penerapan praktis dari pengetahuan yang baru diketahui siswa.
3.      Melakukan kegiatan-kegiatan yang berarti melalui kegiata yang beranfaat untuk memenuhi kebutuhan dalam masyarkat( jasa layanan yang berkaitan dengan tugas terstruktur).

C. Kesimpulan
Pembelajaran berbasis jasa layanan merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mengkombinasikan jasa layanan masyarakat dengan suatu struktur berbasis sekolah, guna merefleksikan  jasa-layanan tersebut. Jadi menekankan hubungan antara pengalaman jasa-layanan dan pembelajaran akademis. Dengan kata lain, pendekatan ini menyajikan suatu penerapan praktis dari pengetahuan baru yang diperlukan dan berbagi keterampilan untuk memenuhi kebutuhan dalam masyarkat melalui proyek/tugas terstruktur dan kegiatan lainnya.
Pembelajaran berbasis jasa layanan merupakan salah satu bagian dari strategi pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelaaran efektif, yakni: konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiri), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment). Pembelajaran berbasis jasa layanan mengandung ciri bahwa:
      1.      Melakukan hubungan yang bermakna, hal ini diwujudkan dengan kerjasama kelompok yang dilakukan    dalam menyelesaikan tugas terstruktur.
      2.      Bekerja sama guna penerapan praktis dari pengetahuan yang baru diketahui siswa.
     3.    Melakukan kegiatan-kegiatan yang berarti melalui kegiata yang beranfaat untuk memenuhi kebutuhan  dalam masyarkat( jasa layanan yang berkaitan dengan tugas terstruktur).

Jumat, 17 Maret 2017

Math is Queen of Sience


BANGGA MENJADI GURU MATEMATIKA 

Matematika...
Ohh... matematika ...
Banyak anak didik yang tak menyukai mu.
Pelajaran yang paling susah dan menyeramkan bak monster yang akan menerkam
#katanya#

Apa yang salah dari MATEMATIKA???
Ini menjadi tantangan tersendiri untuk anda yang memilih menjadi Guru Matematik.
Perjuangan mentransfer ilmu kepada anak didik pun penuh strategi dan rumus agar tersampaikan dengan baik dan benar.
Mungkin kadang sesekali menyerah karena beragam karakter anak merespon pelajaran ini.
Tapi bukan seorang Guru nama'nya kalau hanya menyerah sampai disitu, terus...,terus.. dan terus mengedukasi bahwa MATEMATIKA itu MUDAH dan MENYENANGKAN.
Julukan guru killer, jutek, dan masih banyak lagi, di abaikan demi kewajiban dan kecintaan terhadap profesi yang sudah di amanahkan oleh Allah SWT. 



SELALU SEMANGAT.....untuk Guru-Guru Matematika , terus berinovasi dengan tulus dan ikhlas agar generasi bangsa mencintai Matematika, because Math is Queen of Sience
# SELAMAT HARI MATEMATIKA NASIONAL 14 MARET#



Senin, 13 Maret 2017

SOAL KALKULUS

SOAL HITUNG KALKULUS
SELAMAT MENGIKUTI TEST
SEMOGA BERHASIL.

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ANALISIS KETERKAITAN KI-KD, IPK & MATERI PEMBELAJARAN

KELAS XII GENAP - TP. 2016/2017


TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

                                                                                ANALISIS KI-KD "INTEGRAL"

KLS XII GENAP - TP. 2016/2017



TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SILABUS INTEGRAL 

KLS XII GENAP - TP. 2016/2017


Minggu, 12 Maret 2017

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

RPP INTEGRAL 

KELAS XII GENAP - TP. 2016/2017




Rabu, 08 Maret 2017

KODE ETIK

  1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia indonesia untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila;
  2. Guru memiliki dan melaksanankan kejujuran profesional;
  3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan;
  4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar;
  5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua siswa dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan;
  6. Guru secara pribadi dan bersama sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya;
  7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekluargaan, dan semangat kesetia-kawanan sosial;
  8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian;
  9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan..